Di sebuah
kebun tumbuhlah berbagai jenis tanaman. Semua tumbuh dengan asri. Udara sekitar
kebun sejuk dan nyaman.
Pada
suatu hari terdengar percakapan dikebun itu.
Pohon sawo, sambil
menggeliat berkata: “Aku heran. Untuk apa kamu ditanam, wuluh? Buahmu amat masam. Mana ada
orang yang mau memakanmu?”
Pepaya: “betul
wo, belimbing wuluh tak ada gunanya. Lain dengan kita. Buah kita disukai orang.
Tebal dagingnya, manis rasanya, sedap.”(pepaya mencibir belimbing wuluh).
Belimbing wuluh: “Siapa bilang aku tak berguna? Orang
memakai buahku untuk bumbu ikan. Aku dapat dijadikan obat batuk, hebat. . .kan.
kamu sawo, kulitmu gelap cokelat, jelek.”
Sawo: “E,
e, e, buahku yang masak manis. Semua orang senang memakannya. Buahku yang muda
obat desentri yang manjur. Coba parut dan seduh dengan air mendidih satu
cangkir. Minum hangat-hangat. Desentri segera lenyap.”
Pepaya: “tetapi
engkau masih kalah denganku wo. Buahku manis, dapat dimakan begitu saja. Daun
muda dan buahku untuk sayur. Akulah pohon yang paling berguna.
Sawo: “kamu
hanya tanaman pangan!”(ejek sawo)
Pepaya: “eh
siapa bilang. Daunku dapat dijadikan obat malaria”
Meniran: “betul
tetapi harus dicampur dengan daunku. Daun meniran.”
Beluntas: “betul
dengan daunku.”
Pohon aren: “iya.
Daun-daun rebus itu harus dicampur dengan gula aren. Baru jadilah obat malaria
itu.”
Jeruk nipis: “sudahlah
aku yang paling hebat. Buahku dapat mrngobati segala macam penyakit.”
Kunyit: “salah,
akulah yang paling berguna. Untuk masak bisa untuk obat bisa.”
Jeruk nipis: “obat
apa?”
Kunyit: “wah
banyak penyakit. Demam, panas, sakit perut, penyakit apa saja.”
Jambu biji: “bohong.
Yang benar, daun kulah yang dapat menghentikan mencret. Tentu setelah dicampur
dengan petai cina, jahe, dan kencur tumbuk, lalu diseduh dengan air panas.”
Kunyit: “salah,
salah. Aku obat mencret paling manjur. Bakar aku sampai hangus. Lalu campur aku
dengan segenggam beras sangarai tumbuk. Minum satu sendok makan saja, tiga kali
sehari. Buang-buang air akan berhenti. Hebat kan.”
Kunyit, sawo dan lain-lainnya: “sst. . .ada orang datang
hayo, kita lihat. Siapa yang dia cari? Pasti dilah yang paling hebat.”
Anak laki-laki: “ayah, kebun ini seperti hutan saja.
Mengapa tidak kita bersihkan saja?”
Ayah: “usulmu
baik, nak. Tetapi hati-hati ya. Rumput pun berguna untuk obat.”
anak: “rumput
untuk obat?”
ayah: “oh,
ya. Akr alang-alang, tumbuhan liar seperti meniran dan orang aring berduna.
Tanaman pagar seperti beluntas dan kumis kucing berguna untuk obat.”
Anak: “jadi
tanaman ini semua berguna?”
Ayah: “ya.
Untuk obat tradisional biasanya diperlukan berbagai tanaman. Masak pun
memerlukan berbagai tanaman jadi tanaman dikebun ini hebat semua.”
Anak: “kalau
begitu hebat sekali hebat kebun ayah ini, seperti WASERBA saja!”
Ayah: “apa
itu?”
Anak: “warung
serba ada.”
By : Irma Ayu F.
No comments:
Post a Comment
SEMOGA Manfaat ,Untuk Semua aminnnn.... eh..... ya 1 lagi Jangan Lupa Coment Ya.....hehehehehehe
salam master.........